LAPORAN KEGIATAN
OLEH :
KELOMPOK TANI TARUNA
MUDA
DESA LABUNGANAK
KECAMATAN BATANG ALAI UTARA
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah berkenan memberi kemudahan sehingga
kegiatan Kunjungan Lapang ke Lahan Cabe Besar di Desa Lunjuk Kabupaten Hulu
Sungai Tengah sebagai bagian dari Diklat Teknis Agribisnis Cabe Angkatan II
Tahun 2013 dapat terlaksana sesuai rencana.
Selain itu kami turut bersyukur
karena penyusunan laporan kegiatan Kunjungan Lapang tersebut selesai disusun
sesuai waktu yang ditentukan.
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini terdapat
kekurangan disana sini. Kami sangat berharap agar pembaca berkenan memberikan
masukan dan saran yang nantinya berguna untuk perbaikan laporan ini.
Akhirnya kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang turut membantu sehingga laporan kunjungan lapang
dapat kami susun. Semoga laporan ini bermanfa’at
dan dapt dipergunakan sebagaimana mestinya.
Binuang, 14 September
2013
ttd
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
................................................................................................. I
DAFTAR ISI ............................................................................................................. II
I.
PENDAHULUAN............................................................................... 1
II.
TUJUAN........................................................................................... 1
III.
DASAR
PELAKSANAAN..................................................................... 1
IV.
WAKTU DAN
TEMPAT.......................................................................... 2
V.
FASILITATOR...................................................................................... 2
VI.
PESERTA.......................................................................................... 2
VII.
MATERI............................................................................................. 2
VIII.
METODE........................................................................................... 2
IX.
HASIL DAN
PEMBAHASAN................................................................. 3
X.
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 3
XI.
LAMPIRAN...................................................................................... 4
I.
PENDAHULUAN
Bagi Indonesia
yang saat ini jumlah penduduknya mencapai lebih dari 220 juta jiwa dengan konsumsi beras 135 Kg
perkapita pertahun, swasembada beras memegang peranan penting bagi ketahanan
pangan dan stabilitas nasional. Dalam
rangka memenuhi beras produksi dalam negeri Pemerintah mencanangkan Program
Peningkatan Beras Nasional (P2BN) yang diimplementasikan sejak tahun 2007.
Melalui program ini produksi beras diharapkan meningkat 5 persen per tahun
Dalam rangka untuk meningkatkan
produksi padi nasional, pemerintah menyiapkan program Sekolah Lapang
Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT), pelaksana dari kegiatan tersebut adalah
kelompok tani yang dinyatakan layak dan memenuhi persyaratan sebagai
pelaksana. SL-PTT ini merupakan salah
satu metode penyuluhan pertanian yang dinilai efektif dan memberi dampak
positif dalam mengingkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
dan pelaku usaha sehingga tahu, mau dan mampu untuk menerapkan Teknologi
Usahatani Padi Sawah dengan pola PTT.
Pola PTT ini meliputi : pemilihan
varietas unggul bermutu (VUB), sistem tanam jajar legowo, pemupukan berimbang,
pengendalian OPT, pengairan, panen dan pasca panen dll.
II.
TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan
Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kontingensi adalah
mempercepat alih teknologi Budidaya Padi Sawah Pola PTT dari narasumber kepada
pelaku utama.
III.
DASAR
PELAKSANAAN
1.
RKP WKP
Desa Labunganak, 2. Programa BPK Kecamatan Batang Alai Utara
IV.
WAKTU
DAN TEMPAT
A.
Waktu
Kegiatan kunjungan lapang dilaksanakan dari Tanggal 20 September 2012 sampai dengan
23 Pebruari 2013
B. Tempat
Tempat pelaksanaan kegiatan yaitu di Laboraturium
Lapang Kegiatan SL-PTT Kontingensi dan rumah anggota kelompok tani Taruna Muda.
V.
FASILITATOR
1.
Penyuluh WKP Desa Labunganak
2.
Staf BPK Batara
3.
POPT Kecamatan Batang Alai Utara
VI.
PESERTA
Peserta kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
Terpadu (SL-PTT) adalah pengurus dan anggota kelompok tani taruna muda desa
labunganak
VII.
MATERI
1. Optimlasisasi
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi untuk memperoleh produksi maksimal
2. Pengenalan
varietas unggul baru
3. Persemaian
padi sawah
4. Persiapan
lahan dan pengairan sawah tadah hujan
5. Cara
meningkatkan produksi padi dengan system tanam jajar legowo
6. Pemupukan
pada tanaman padi
7. Gulma
dan pengendaliannya dalam rangka meningkatkan produksi padi sawah
8. Pengendalian
OPT untuk meningkatkan produksi padi sawah
9. Penanganan
panen dan pasca panen dalam meningkatkan produksi padi
10. Analisa
Usahatani padi sawah
VIII.
TEKNIS
KEGIATAN
1.
Penentuan Lokasi Laboraturium Lapang
2.
Pembentukan kelompok belajar
3.
Pengamatan ekosistem
4.
Penggambaran dan presentasi hasil pengematan
5.
Diskusi dan tanya jawab
6.
Penyampaian materi tambahan
7.
Rencana Tindak lanjut
IX.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Kegiatan
yang pertama kali dilakukan adalah penjelasan tentang kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan
Tanaman Terpadu (SL-PTT) Kontingensi di rumah Ibu Hj Sundusiah oleh PP WKP Desa
Labunganak. Setelah itu dilakukan musyawarah oleh Kelompok Tani Taruna Muda
untuk menentukan lokasi Laboraturium Lapang , dari musyawarah disepakati bahwa
Lokasi sawah yang akan dijadikan Laboraturium Lapang adalah : 1. Sawah Ibu Hj
Sundusiah ; 16 Borong, 2. Bapak Syaifullah sekitar 9 borong dan 3. Bapak Supian sekitar 10 borong. Adapun jumlah peserta SL-PTT yang terdaftar
pada pengurus berjumlah 30 orang dengan total luasan sekitar 25 Ha.
Pengolahan
tanah dilakukan dengan menggunakan traktor yang di sewa dari Kelompok Tani
Hidup Baru. Untuk mengendalikan kemasaman tanah maka dilakukan pengapuran denan
Dolomit, dan untuk meningkan unsur hara dalam tanah dilakukan penaburan Pupuk
Organik Kaya Bio. Varietas yang digunakan oleh seluruh pesertaSL-PTT
Kontingensi adalah varietas ciherang (116-125 hari). Di lokasi LL Varietas tersebut di semai,
kemudian pada umur 21 hari ditanam dengan sistem tanam legowo 4 : 1 dan 2 : 1.
Pada hasil pengamatan di semaian ditemukan serangan OPT berupa keong mas,
rama-rama, dan hama putih palsu.
Sedangkan musuh alami yang ditemukan berupa capung dan katak.
Pemupukan
pada LL dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada umur 15 hari dan pada umur 45 hari
(masa primordia dengan dosis Urea : 100 Kg/Ha dan NPK Phonska : 300 Kg/Ha
(seluruh peserta SL-PTT Kontingensi memperoleh pupuk). Adapun beberapa hama
yang ditemukan pada Laboraturium Lapang adalah : Wereng cokelat, keong mas,
Ulat penggulung daun, ulat grayak, blast, dan welang sangit. Sedangkan penggunaan pestisida dilakukan
sebagai langkah terakhir, pestisida yang digunakan diantaranya Dharmabas,
Virtako, Topsin, dll.
Dalam
kegiatan SL-PTT ini anggota kelompok Tani Taruna Muda di bagi dalam 5 kelompok
dimana masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang. Setelah melakukan
pengamatan, dilakukan pencatatan, penggambaran dan penyampaian hasil
pengamatan. Adapun yang diamati meliputi
: Kondisi cuaca, kondisi air, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan,
jumlah tangkai dan malai, OPT dan musuh alami.
Setelah
presentasi oleh perwakilan kelompok belajar, dilakukan penyampaian materi
khusus yang disampaikan oleh PP. WKP Desa Labunganak, Staf BPK Ilung, dan POPT
Kecamatan Batang Alai Utara
Adapun
untuk panen dilakukan dengan menggunakan arit.
Hasil panen untuk Lokasi LL setelah dilakukan pengubinan Lokasi I ; 4, 5
Kg (Ibu Sundusiah), Lokasi II : 5,1 Kg (Bapak Syaifullah), Lokasi III 6,2 Kg
(Bapak Supian).
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu
(Sl-PTT) Kontingensi, yaitu :
1. Kegiatan
terlaksana sesuai rencana
2. Sebagian
besar peserta tahu mau dan mampu menerapkan teknologi varietas unggul bermutu,
persemaian, sistem legowo, pemupukan berimbang, pengendalian OPT dengan prinsif
5 T, serta panen dan pasca panen (evaluasi dilakukan secara langsung)
3. Organisme
Penganggu Tanaman yang ditemukan di lokasi LL, antara lain : Wereng cokelat,
keong mas, Ulat penggulung daun, ulat grayak, blast, dan welang sangit.
4. Adapun
musuh alami dominan di lokasi LL diantaranya : Capung, Laba-laba, Katak, dll
Hasil
ubinan Lokasi I ; 4, 5 Kg (Ibu Sundusiah), Lokasi II : 5,1 Kg (Bapak
Syaifullah), Lokasi III 6,2 Kg (Bapak Supian).
5. Peserta
kegiatan aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
B.
Saran
Diharapakan untuk kegiatan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu
(SL-PTT) Kontingensi sebelum kegiatan dilakukan evaluasi awal tentang
pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta tentang teknologi yang akan
diterapkan melalui SL-PTT Kontingensi.
Kemudian setelah selesai kegiatan dilakukan evaluasi akhir dan
penyusunan RTL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar